Bestuurkunde berasal dari dua kata Belanda: besturen (mengemudi); Inggris steering dan kunde (kepandaian; Inggris craft, skill). Bestuurkunde berkembang menjadi Bestuurwetenschap, Bestuurwetenschappen; weten mengetahui, wetenschap ilmu pengetahuan (tunggal), wetenschappen (jamak). Steering dalam bahasa Latin adalah gubernare, sedangkan dalam bahasa Gerika (Greece) kybernan. Gubernare berubah menjadi gubernantia (ML), dan dari sini terbentuk kata governance.
Bahasa Indonesia perintah terkait kata titah, menunjukkan hubungan kekuasaan vertikal dari-atas-ke-bawah antara gusti dengan kawula, berisi sabdo pandito ratu dalam sistem kerajaan. Kawula harus bersikap mikul dawur mendem jero terhadap gustinya. Jabatan sang gusti adalah anugerah, dan oleh karena itu membantah perintah pejabat berarti membantah sumber anugerah. Bagaimana kalau pejabat menyatakan bahwa jabatannya anugerah Tuhan? Dan bagaimana pula jika kawula juga mempercayainya?
Uraian di atas menunjukkan bahwa penerjemahan Bestuurkunde dan kemudian Bestuurwetenschap(pen) yang lahir dalam masyarakat Belanda atau demokratik menjadi Ilmu Pemerintah bagi bangsa yang menganut faham pemerintahan di atas, tidak tepat. Menurut tradisi akademik, sifat ilmiah suatu pengetahuan ditandai dengan kata logos atau -logy (-logi). Mengingat kata gubernare telah berkembang menjadi governance dan government, dan dalam Bahasa Indonesia telah menjadi gubernur, maka Kybernologi (kybernology) yang digunakan sebagai padanan Bestuurwetenschap(pen).
Jadi : Bestuurwetenschap(pen) = Kybernology
Tidak ada komentar:
Posting Komentar