Minggu, 10 November 2013

ISU-ISU GLOBAL KONTEMPORER

Philosopher Jeremy Bentham menggulirkan istilah internasional pada tahun 1780-an untuk menunjukkan telah terjadi suatu realitas yang mendalam yaitu the rise of nation-states and cross border transactions antar negara-bangsa. Orang-orang belum bicara kata internasional sebelum waktu itu, karena sebelumnya masyarakat tidak terorganisasi dalam lingkup ke dalam komunitas negara teritorial. Dua ratus kemudian, tahun 1980, bersamaan dengan berakhirnya Perang Dingin, bicara globalisasi dan isu-isu global (global issues) menjadi hal yang lumrah.

Pada masa Perang Dingin dunia dulu terbagi menjadi dua blok, yakni Sosialis-Komunis dan Liberal-Kapitalis, namun sekarang ini tatanan dunia telah mengalami banyak perubahan yang bisa dibilang sulit diprediksi. Banyak isu-isu yang naik pamor, ada yang konstan, namun ada pula yang redup.


Menurut Dougherty, global issues adalah questions, problems, dilemmas, and challenges, yang berkaitan erat dengan kebutuhan-kebutuhan dasar dari internasional peace, security, order, justice, freedom, and progressive development. Isu-isu ini adalah political diplomatic, military strategic, and socioeconomic dalam pengertian yang luas. Isu-isu ini memiliki ciri-ciri khas, seperti disagreement and conflict, ketimbang agreement and cooperation.

Sistem global adalah sistem yang hierarkis dalam mana aktor secara akut menyadari kedudukan atau status mereka, dan ini menentukan apa yang mereka bisa lakukan. Rank and status negara-bangsa atau aktor transnational dalam sistem global umumnya diukur dalam dimensi power, yang diartikan lebih dari kemampuan atau ability untuk melakukan tindakan koersif dengan superioritas fisik (misal militer). Political power mencakup capability of persuading, leading, influencing, promising, attracting, rewarding, or inspiring – maupun coercing.

Ada empat kriteria mengapa suatu isu masuk menjadi isu-isu global. Pertama, mempunyai dampak yang signifikan terhadap sejumlah besar orang. Kedua, melintasi batas-batas nasional atau isu tersebut bersifat transnasional. Ketiga, relatif menetap dan memerlukan tindakan panjang. Keempat, kesalinghubungan (interconnected). Tidak ada isu yang muncul dalam suatu “ruang hampa”. Sebaliknya, suatu isu selalu muncul dalam konteks politik internasional tertentu yang mencerminkan kepentingan dan ideologi aktor-aktor yang terlibat.

Tipe-tipe Isu

Pembedaan utama mengenai suatu isu dibagi menjadi dua kelompok besar, yakni domestic dengan internasional dan high politics dengan low politics. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar